Semua impian kita dapat menjadi nyata, jika kita memiliki keberanian untuk mengejarnya..... Sukses adalah sebuah perjalanan, bukan tujuan akhir..... Penyesalan akan hari kemaren, dan ketakutan akan hari esok adalah dua pencuri yang mengambil kebahagiaan saat ini.....Mereka bisa, karena mereka pikir, mereka bisa.....Bibit kepercayaan yang paling kecil masih lebih baik dari buah kebahagiaan yang terbesar

Jumat, 13 Agustus 2010

Memulai Usaha Budidaya Lele

Saya berniat membuka usaha budidaya lele. Untuk itu saya perlu informasi lengkap, terutama tentang bagaimana cara membuat ransum pakan, mohon dibantu. Terimakasih.

Jawab :


Wah, kami salut atas semangat anda untuk membuka 'ladang' baru di bidang perikanan. Sampai dengan hari ini, lele merupakan salah satu jenis ikan yang merajai pasar lokal. Bayangkan berapa banyak pecel lele yang bertebaran di tenda-tenda kaki lima serta warung-warung di lingkungan kampus, yang merupakan sebagian dari ujung mata rantai budidaya lele.
Benar sekali Pak Dinarsono, untuk memulai usaha, selayaknya kita melakukan analisa usahanya terlebih dahulu, apakah berprospek bagus atau tidak. Analisa usaha tsb meliputi biaya lahan, air/listrik, tenaga kerja, benih, pakan, bahan pembantu (pupuk dan lain-lain).

Bentuk dan jenis kolam sangat menentukan bagaimana cara pengisian dan pembuangan air, sehingga berhubungan langsung dengan biaya pemakaian air. Biasanya kolam permanen yang berada diatas permukaan tanah yang dilengkapi dengan pembuangan atas dan pembuangan bawah sangat memudahkan dalam pengelolaan air. Sebaliknya kolam yang berada di bawah permukaan tanah agak menyulitkan dalam pengelolaan air (pembuangan air atas dan bawah).
Persentase biaya bibit relatif kecil dalam budidaya tetapi sangat menentukan, sebab bibit yang kurang bagus bisa mengakibatkan pertumbuhan yang kurang bagus dan rentan terhadap penyakit, yang ujung-ujungnya bisa mengakibatkan pemborosan biaya. Sebaiknya Bapak memastikan asal usul bibit yang akan ditebar. Induk yang 'sedarah' atau perkawinan dalam satu indukan biasanya menghasilkan benih yang sifat-sifat unggulnya sudah turun. Selain itu hasil sortiran ke-3 dan seterusnya (ukuran dan umurnya tidak sesuai) juga menghasilkan lele yang lebih lambat pertumbuhannya.
Dari biaya produksi secara keseluruhan, biaya terbesar adalah dari biaya pakan, sehingga pakan menjadi faktor yang sangat diperhatikan dalam budidaya. Umumnya petani sudah menggunakan pakan pabrikan, karena aplikasinya mudah, mudah disimpan, dan sudah mengandung zat-zat yang diperlukan oleh ikan secara lengkap. Sebaliknya pakan yang diproduksi secara manual memiliki beberapa kekurangan, antara lain vitamin dan mineral yang kurang lengkap, serta kematangan pakan yang kurang sehingga yang dicerna menjadi lebih kecil.
Secara sederhana pembuatan ransum lele bisa digambarkan dengan pemenuhan energi dan nutrisi yang seimbang. Energi didapatkan dari kandungan protein, lemak dan karbohidrat dalam pakan, dengan rasio yang berbeda-beda, rasio energi tertinggi berasal dari lemak. Selain itu perlu dipertimbangkan pemenuhan nutrisi yang sesuai untuk ikan lele, mulai dari protein (keseimbangan asam amino), lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral. Adapun susunan ransum ikan seperti berikut :
1.Sumber protein : didapatkan dari hewani (misalnya tepung ikan) dan nabati (misalnya bungkil kedelai)
2.Sumber lemak : didapatkan dari minyak ikan
3.Sumber karbohidrat : didapatkan dari tepung gaplek, jagung, atau tepung industri
4.Sumber vitamin dan mineral : premiks vitamin dan premiks mineral

Bahan-bahan (kecuali sumber lemak dan vitamin/mineral) digiling halus, kemudian diaduk hingga rata. Pada saat pengadukan terakhir dimasukkan air panas, fish oil dan vitamin, baru kemudian dicetak dan dikeringkan.
Jika benar-benar dihitung, pemakaian pakan pabrikan lebih menguntungkan dibandingkan pakan buatan sendiri, baik dari segi biaya, kualitas pakan maupun kepraktisannya. Biasanya untuk mengurangi biaya pakan, petani menyiasati pemberian pakan tambahan disamping pakan pabrikan sebagai pakan utama. Pakan tambahan ini bisa berupa sisa rumah tangga, sisa peternakan dan pakan tambahan lain yang memiliki harga yang murah. Akan tetapi perlu diperhatikan pengaruh pemberian pakan tambahan ini terhadap kualitas air, sehingga diatur sedemikian rupa sehingga pakan yang diberikan benar-benar termakan oleh ikan, tidak menumpuk di dasar kolam.

Demikian, semoga bermanfaat, dan selamat berbudidaya.

Rubrik ini diasuh oleh PT SURI TANI PEMUKA

0 comments:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Search Powered by Google